Korban semburan lumpur Lapindo, Hari Suwandi, kembali mendatangi Gedung
Sekretariat Negara (Setneg) untuk meminta kepastian soal surat
permohonannya bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal
ini dilakukan karena dia merasa belum mendapat tanggapan dari pihak
Setneg. "Saya ingin menanyakan apakah surat permohonan audiensi yang
saya ajukan sudah mendapat tanggapan atau belum," ujar Suwandi kepada
wartawan di depan Gedung Setneg, Jakarta, Senin (16/7).
Suwandi
menambahkan, ia akan terus mendatangi Setneg selama surat permohonannya
untuk bertemu SBY belum mendapat tanggapan. "Saya akan terus mendatangi
Setneg sampai ada kepastian kapan saya akan bertemu dengan presiden,"
kata dia.
Hari ini Suwandi mendatangi Setneg bersama tiga orang
tetangganya yang juga merupakan korban semburan lumpur Lapindo.
Ketiganya adalah Wiwik (62), Mainah (62), Suyati (67). Mereka adalah
korban yang belum mendapatkan 80 persen dana kompensasi dari pihak
Lapindo.
"Ibu-ibu ini datang hari Jumat (13/7) kemarin. Mereka
datang dari Porong untuk mendukung perjuangan saya. Saya kagum dan
bangga dengan ibu-ibu ini, masih punya semangat juang," ungkap Suwandi.
Pantauan merdeka.com,
Suwandi memasuki gedung Setneg yang berada di Jalan Majapahit dan
diterima oleh perwakilan Setneg. Hingga berita ini diturunkan, Suwandi
masih berdialog dengan aparatur negara itu.
Suwandi adalah warga
Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Dia tiba di Jakarta,
Minggu (8/7), setelah 25 hari berjalan dari Porong, Sidoarjo, Jawa
Timur, pada 14 Juni lalu.