Rabu, 02 Mei 2012

Atap Kelas Roboh, Siswa Harus Belajar Di Dekat WC

Sungguh miris potret pendidikan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sudah hampir satu tahun, siswa siswi SDN Bagon II, Kecamatan Puger harus belajar di luar kelas yang lokasinya berdekatan dengan kamar kecil.

Tidak hanya itu, mereka juga rela menerima pelajaran yang diberikan guru di Masjid Nurul Ikhlas yang tak jauh dari sekolah. Kondisi darurat ini mereka lakukan akibat 3 ruang kelas dan 1 ruang kantor, atapnya ambrol.

Dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, guru SDN Bagon II membagi siswanya agar sistem belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Guru memindahkan siswa kelas 4 dan 5 ke masjid, kelas 2 dipindahkan belajar di dekat WC sekolah dan selebihnya belajar di ruang kelas yang masih tersisa dan masih layak karena tidak ada bangunan yang retak.

"Mau bagaimana lagi karena keterbatasan ruangan, kami terpaksa memindahkan anak didik kami ke masjid dan dekat WC," kata Sohib Hanafi, kepala sekolah Sekolah Dasar Negeri Bagon II kepada detiksurabaya.com Selasa (2/5/2012)

Meski demikian pihak guru memahami dan mengerti akan dampaknya jika siswa siswi belajar berdekatan dengan WC, selain konsentrasi terganggu, juga mempengaruhi kesehatan setiap anak yang belajar di lokasi darurat. "Memang dari segi kesehatan tidak bagus, karena anak anak terganggu dengan bau dari WC," tambahnya.

Pihak sekolah sudah melaporkan ambrolnya 4 bangunan buatan 1977 ke Dinas Pendidikan Kabupaten Jember. Namun hingga kini belum ada realisasi, sementara konsentrasi siswanya hari demi hari semakin menurun.

"Sudah setahun saya belajar disini, ngak enak tiap pagi selalu bau," keluh Imron, salah seorang siswa kelas 2 saat mengikuti mata pelajaran Matematika.


  Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar