Kamis, 28 Juni 2012

Bus Dan 2 Truck Semen Masuk Hutan Tanpa Ada Jalan

Kejadian Aneh BIS dan Truk di daerah BLORA Jawa Tengah "Kejadian aneh terjadi lagi,kali ini menimpa bus Pahala Kencana tujuan Jakarta-Madura dan truk beton Jaya mix.tepatnya di Ds.Kedungbacin Kec.Todanan Kab.Blora.

Entah dari mana asalnya kedua kendaraan tersebut tiba-tiba berada ditengah-tengah alas (hutan).Hal ini sontak membuat kaget warga, yang kemudian dilaporkan
kepada Lurah Kedungbacin dan diteruskanke Polsek Todanan.

Mengingat lokasi tersebutsangat tidak mungkin bisa dilalui armada dengan ukuran besar.saat ini sopir
keduanya masih berada dirumah Lurah,karena mengalami depresi.

Berawal bus itu lepas juwana,karena juwana rembang macet,dia mencoba lewat jalur alternatif,namu naas sesampainya di wilayah jaken(kab.Pati paling selatan) merasa bahwa didepan sudah jalur pantura,namun
naas,ternyata dia mengarah ke kabupaten blora,yg dilalui memang jalur desa,cuma dia merasa melwati pantura,,ternya ta dia di arahkan ke arah hutan gadogan,dimana hutan ini berada di Ds.kedungbacin Kec.Todanan Kab.Blora.perlu diketahui wilayah ini merupakan daerah penungan hutan jati.

Entah kenapa saat mau mendahului truk yang di depannya kernet mencoba menahan sopir,biar truk naik dulu,setelah truk bisa naik,bus mencoba naik,namun ban belakang selip,dan mundur,kemudian terdengar
suara benturan,kernet seketika turun dan mencoba mngecek,setelah dicek degnan sopir mesin seketika mati,saat sopir mengecek body bus,seketika kaget,karena dia melihat pohon jati dan setelah memutar dia berada ditengah-tengah hutan.

Dia mulai tersadar jam 02.30 dini hari..dan kernet mencoba membangunkan penumpang yg berjumlah 33 orang.semua panik dilokasi,supir cuma bisa bengong...selama 4 jam ditengah hutan tidak ada lampu
penerangan,sekitar pukul 06.30 wib krew mencoba mencari pemukiman warga dan meminta tolong...kemudi an dari warga lapor lurah setempat.dan lurah lapor polsek,polsek langsung ke TKP,namun apa boleh buat,mobil patroli tidak bisa masuk ke TKP kareana jalan setapak/jalan ternak yang menuju ke TKP

Sekitar hampir 5 jam bus dan truk terdampar disana,mekanik PK yang dari kudus juga kaget melihat lokasi busnya.sekitar jam 5 sore bus bisa dikeluarkan dgn cara memotong sebagian pohon dan memapras tanah agar jalur lebar bisa dilewati bus dan truk,18.35 WIB armda bisa keluar semua dan dibwa ke jalan desa
e-3 armada tersebut berada di temgah hutan jati diatas puncak pegunungan di daerah todanan blora.

Menurut kpolisian blora & teman Bus Mania Club (BMC) tidak ada bekas ban di hutan tsb. ke 3 armada sudah berhasil dievakuasi ke jalan prkmpungan pkl 6.30 malam, dibantu paranormal & aparat stempat,, evkuasi sulit dilkukan karena bis dan truk berada
diantara pohon jati.

Menrut paranormal stmpat ke 3armada trsbut "bruntg" karena mendengar "kokok ayam". apabila tidak 33pnumpang dan 3 krew tidak akan perrnah kembali ke dunia bserta armadanya.

Senin, 18 Juni 2012

LSM Bendera: Malaysia Harus Diberi Pelajaran


LSM Bendera (Benteng Demokrasi Rakyat) kembali menyerukan akan melakukan sweeping terhadap warga Malaysia di Indonesia. Rencana ini menyusul klaim Malaysia atas tarian Tor Tor dari Batak Sumatera Utara.

"Terkait ulah Malaysia yang terus menerus tiada henti menyakiti perasaan bangsa Indonesia. Maka, kami menyerukan untuk mengusir dan mensweaping warga Malaysia dari Indonesia. Dan putuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia," kata Aktivis Bendera Mustar Bona Ventura dalam rilisnya, Senin (18/6/2012).

Ditegaskan, Malaysia sepertinya tak pernah berhenti untuk terus menyakiti perasaan bangsa Indonesia.
Belum hilang dalam ingatan, imbuhnya, Malaysia mengambil dan merampas pulau satu persatu wilayah perbatasan. Menghina lagu Kebangsaan, dan merampas budaya.

"Tak kalah jahat serta biadabnya adalah Malaysia tidak jera melakukan penyiksaan, menyakiti, membunuh TKI kita yang bekerja di Malaysia," tandasnya.

Tarian Tor-tor adalah salah satu asset kekayaan seni budaya bangsa kita yang ada di Pulau Sumatra, di tanah Batak. Dijelaskan, perilaku sikap tindakan seperti ini adalah tidak ada ubahnya seperti maling dan pencuri yang sudah keterlaluan.

"Dan harus diberi pelajaran agar Malaysia belajar untuk menghargai dan menghormati hak milik orang lain. Belajar untuk menghormati apa yang menjadi bukan miliknya.

Malyasia Maling Ataukah Plagiat Kebudayaan Indonesia



Malaysia kembali mengklaim hasil kebudayaan asli Indonesia menjadi miliknya. Kali ini, negeri jiran itu akan memasukkan tari Tor-tor dan Gordang Sambilan sebagai peninggalan nasional mereka.

Di Indonesia, dua kesenian itu dikenal sebagai kebudayaan masyarakat Batak, Sumatera Utara. Bahkan, tari Tor-tor selalu ditarikan dalam upacara adat masyarakat Batak.

Namun kini, Malaysia dengan berani akan meregistrasi kebudayaan itu berdasarkan Bab 67 Undang-undang Peninggalan Nasional 2005.

"Pertunjukan periodik harus diadakan. Artinya, tarian harus disajikan sementara irama gendang harus dimainkan di depan publik," kata Menteri Informasi, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Rais Yatim sebagaimana dikutip laman Bernama.

Menurut Rais, mempromosikan kebudayaan dan seni Mandailing sangat penting, sebab bisa mengungkap asal-usulnya. Selain itu bisa mempererat persatuan dan kesatuan dengan masyarakat lainnya.

Sejalan dengan konsep Malaysia, upaya masyarakat Mandailing untuk mengangkat seni dan budaya mereka telah didukung oleh kementerian untuk diakui dan dikenalkan ke publik Malaysia.  Sebelumnya, Malaysia pernah mengklaim sejumlah kesenian asal Indonesia sebagai milik mereka. Malaysia pernah menampilkan tari Pendet asal Bali dalam video iklan 'Enigmatic Malaysia' di Discovery Channel.

Aksi ini memancing reaksi keras dari masyarakat Indonesia. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu sempat marah atas klaim itu. Budayawan Malaysia juga menyesalkan klaim ini. Namun, Malaysia berkilah iklan pariwisata itu yang membuat bukan negaranya, melainkan pihak Discovery Channel. Selain tari Pendet, Malaysia juga pernah mengklaim tari Reog asal Ponorogo, Jawa Timur dan sejumlah kebudayaan Indonesia lainnya

Kamis, 14 Juni 2012

Indonesia Negara Agraris Tapi Impor Beras Rp 7 Triliun

Menteri BUMN Dahlan Iskan tak habis pikir, Indonesia sebagai negara agraris tapi masih mengimpor beras dalam jumlah besar. Ini strategi Dahlan agar Indonesia tak lagi impor beras. Dahlan meminta Bulog membentuk pasukan semut untuk menyerap beras petani sebanyak-banyaknya agar tak ada lagi impor beras.

"Kita negara agraris, tapi tahun lalu kita impor beras mencapai 1,7 juta ton atau setara dengan Rp 7 triliun, tahun ini jangan sampai kita impor lagi, makanya Bulog saat ini membentuk pasukan semut untuk menyerap beras petani," kata Dahlan di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (14/6/2012).

Dikatakan Dahlan, Bulog harus bekerja keras dan dari laporannya, per Juni ini Bulog sudah berhasil menyerap 2,1 juta ton beras dalam negeri.

"Sudah berhasil serap 2,1 juta ton per Juni ini, serapan itu jauh lebih baik dibandingkan serapan Bulog selama dua tahun terakhir," ujar Dahlan.  Dahlan juga mengaku sudah menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan penurunan produksi padi yang terus menurun.

"Tiap musim kedua panen, produksi beras mesti turun 40%, ini pasti ada sebabnya, kata petani itu karena vitamin-vitamin yang di dalam tanah sudah banyak terserap pada musim panen pertama, tapi saya tidak percaya, pasti ada sesuatu," ucapnya.

Setelah melakukan kerjasama dengan PT Sang Hyang Seri, akhirnya ketemu sedikit jalan keluar.

"Jadi setiap hektar tidak lagi turun produksinya 40% tiap panen musim kedua, tetapi saat ini hanya turun sekitar 3 kilogram," tandasnya.


Dahlan mengatakan, sampai saat ini pemeritnah memutuskan tidak akan melakukan impor beras lagi.
"Rapat bulan depan, saya yakin diputuskan pemerintah belum akan melakukan impor beras. karena gudang-gudang Bulog sekarang sedang dipenuhi beras dari petani," tandas Dahlan.

Selasa, 12 Juni 2012

Bisnis Jamu Gendong RI Bernilai Rp 1,3 Triliun

Mengagumkan, ternyata omzet industri jamu nasional bisa mencapai Rp 13 triliun tahun ini. Dari jumlah tersebut, Rp 1,3 triliun berasal dari jamu gendong.

Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GPJI) Charles Saerang mengatakan nilai omzet jamu nasional tersebut naik dari 2011 yang mencapai Rp 11,5 triliun.

"Ini harus diapresiasi. Sayang bila tidak dikelola dengan baik dan maksimal," kata Charles di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (12/6/2012).

Kenaikan omzet industri jamu nasional sudah terjadi sejak 2006. Puncaknya terjadi di 2010 silam yang nilainya naik dari Rp 8,5 triliun menjadi Rp 10 triliun. Sementara produk jamu yang paling laku di pasaran adalah dalam bentuk ekstrak dan aromaterapi.

Data Kementerian Perdagangan Indonesia mencatat nilai impor obat tradisional dan herbal sepanjang 2011 mencapai US$ 40,5 juta. Amerika, Malaysia, dan Korea Selatan menjadi tiga negara terbesar pemasok obat tradisional dan herbal di pasar domestik.

Sayangnya potensi ini kurang digarap oleh pemerintah. Beberapa peraturan justru menghambat pertumbuhan industri jamu tradisional. Misalnya persyaratan agar produk jamu tradisional harus higienis. Padahal industri ini juga menghadapi keterbatasan fasilitas produksi.

Masalah lainnya, soal pemanfaatan tanaman obat yang menjadi komposisi pembuatan jamu. Charles menyebut, ada lima fokus tanaman obat yang perlu mendapat perhatian yakni temulawak, kencur, jahe, sambiloto, dan pegagan. "Jamu itu 80 persennya pakai temulawak. Tapi, saya khawatir juga temulawak ini nantinya akan diimpor," kata Charles.

Tahun ini potensi pasar jamu bisa mencapai Rp 25 triliun. Para pengusaha jamu berupaya agar jamu bisa diresepkan dalam bidang kedokteran. Apalagi dari segi kesehatan, jamu yang asli tidak memiliki efek samping.

Presiden Direktur PT Sinde Budi Sentosa Budi Yuwono Tjioe mengungkapkan, untuk memaksimalkan produksi, saat ini ia mendatangkan satu mesin pembuatan kaleng larutan penyegar. Sehingga total ada empat mesin yang bisa memproduksi 86 ribu kaleng per jam. Hal itu seiring dengan peningkatan penjualan yang diproyeksikan antara 15 sampai 20 persen per tahun.

Minggu, 03 Juni 2012

Harap Waspada, Harga Barang Di Minimarket Rawan Penipuan



Bagi Anda yang gemar berbelanja di minimarket seperti Indomaret dan Alfamart harus ekstra waspada dan teliti. Sebab, beberapa minimarket banyak yang menipu pelanggannya.

Penipuan yang dimaksud adalah harga yang tertera di rak tidak sama dengan yang ada di kasir. Alhasil, pembeli yang tak teliti maka akan membayar sesuai harga yang keluar dari mesin kasir.

Penipuan dengan kedok seperti ini beberapa kali dialami oleh seorang wanita bernama Tia. Terakhir, Tia mengalami kejadian itu saat berbelanja di gerai Indomaret di daerah Penggilingan, Jakarta Timur pada hari Sabtu kemarin.

Berdasarkan penuturan Tia, saat itu dia membeli sebungkus permen yang dibandrol dengan harga Rp 3.000. Namun, saat melakukan pembayaran di kasir, tiba-tiba saja harga berubah menjadi Rp 4.200. Untungnya Tia teliti dengan perubahan harga itu, dia pun komplain kepada petugas kasir.

"Untung saya perhatikan dan komplain," ujar Tia kesal saat menceritakan pengalamannya itu kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (20/5).

Petugas kasir Indomaret itu pun, langsung melakukan pengecekan ulang. Ternyata, harga yang benar adalah harga yang sudah tertera di rak tempat permen itu diletakkan.

"Saya kesal, sudah sering begini," tambahnya.

Apa yang dialami Tia, juga pernah terjadi pada seorang wanita bernama Mini. Saat itu dia tengah berbelanja di gerai Alfamart, Margonda, Depok.

Mini saat itu membeli cokelat. Sampai di kasir, harga yang tertera di rak ternyata berubah menjadi lebih tinggi saat dia akan membayar di kasir.

"Waktu itu aku juga langsung komplain," cerita Mini.

Kepada Mini, si pegawai berdalih lupa mengganti harga yang tertera di rak sesuai dengan yang di mesin kasir. Mini pun mengaku kejadian serupa sudah pernah dialaminya beberapa kali.

Jika Anda menemukan hal-hal seperti di atas, jangan ragu-ragu untuk komplain dan menolak membayar. Dengan begitu, niat jahat mereka untuk mengelabui Anda bisa dihindari.

Sabtu, 02 Juni 2012

Kisah Lucu Dari Soekarno Di Amerika

Presiden Soekarno selalu punya cerita. Salah satu yang menarik adalah cara Soekarno memilihkan BH alias bra di toko serba di California, Amerika Serikat.

Ceritanya di tahun 1956, saat itu Soekarno pertama kali mengunjungi Amerika Serikat. Setelah melakukan sejumlah urusan kenegaraan, Soekarno pun ingin membeli oleh-oleh untuk istrinya. Dia teringat salah satu istrinya memesan BH.

Soekarno ditemani Nyonya Eric Johnson, istri dari raja film Holywood. Keduanya pun pergi ke sebuah toko besar. Tapi rupanya Soekarno tidak mengerti bagaimana menyebut BH dalam bahasa Inggris.

"Bolehkah kulihat salah satu dari mangkuk daging yang terbuat dari satin hitam itu? Kasihan Nyonya Johnson. Wajahnya menjadi merah. Bayangkan aku menyebut benda itu mangkok daging," ujar Soekarno dalam biografi 'Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' yang ditulis Cindy Adams.

"Pramuniaga itu mengambilkan beberapa buah, tetapi aku lupa ukuran BH istriku. Maka Soekarno meminta Nyonya Johnson memanggil semua pramuniaga wanita di toko itu. Walau dengan wajah merah karena malu, Nyonya Johnson tetap menuruti perintah Soekarno. Maka Soekarno pun memperhatikan buah dada para pramuniaga itu dengan cermat.

"Setelah para pramuniaga itu dibariskan, dengan gayaku yang hati-hati, aku meneliti mereka dengan cermat, sambil berkata. Tidak engkau terlalu kecil, Oooh engkau kebesaran. Kemudian aku menunjuk seorang wanita dan menyatakan, Ya! Engkkau pas sekali. Aku akan membeli BH sesuai ukuranmu," ujar Soekarno.

Ternyata memang benar BH itu cocok dengan ukuran istri Soekarno.

Cerita soal BH di Amerika bukan hanya itu saja. Berkat Eric Johnson, Soekarno sempat menemui para artis top Holywood saat itu. Salah satunya adalah Jayne Mansfield, salah satu artis seksi Holywood.

"Kuingat Jayne Mansfield memakai baju beludru yang ketat dan tampak dengan sangat-sangat jelas, ia tidak menggunakan apa-apa di balik baju itu. Belakangan tali pengikatnya putus. Aku diberi tahu kejadian itu sering dialaminya," kenang Soekarno.

Korupsi di Indonesia Terkemas Baik

Korupsi bagaikan penyakit AIDS yang terlanjur masuk ke dalam aliran darah manusia. Begitulah fenomena tindak pidana korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini. Ahli hukum tindak pidana pencucian uang (TPPU) Yenti Garnasih menilai, kejahatan korupsi sudah sampai puncaknya di Indonesia. Dengan sistem yang kuat, pelaksana lembaga di Indonesia, kata Yenti, hampir mencapai titik kesempurnaan dalam mengemas kejahatan korupsinya.

Kondisi ini sangat berbeda dengan Australia. Negara yang menjadi satu tolak ukur kunjungan anggota DPR dalam memberantas kejahatan tersebut. Australia, paparnya, pernah memiliki pengalaman yang mirip dengan Indonesia saat ini. Bedanya, Australia, masih memiliki lembaga yudikatif (lembaga peradilan) yang kokoh saat itu. Sehingga, parlemen dan birokrasinya yang terkenal korup, akhirnya dapat teratasi dengan konsistensi pemberantasan.

Sedangkan di Indonesia, ujar Yenti, kejahatan korupsi telah terkemas secara baik di antara tiga pilar demokrasi. Korupsi, bak kejahatan yang telah teroganisasi dengan rapi dan dijaga keutuhannya.

"Tiga pilar demokrasi (legislatif, eksekutif, yudikatif) sudah organize (terorganisasi). Sudah sangat sinergis kejahatannya. Rusaknya birokrasi diamini oleh parlemen, dan dijaga oleh yudikatifnya," ujar Yeni saat menghadiri talkshow bertajuk Korupsi Politik Gerogoti Investasi Nasional' di Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (25/3/2012). Karena itu, lanjutnya, langkah DPR untuk meniru Negeri Kanguru tak tepat. Sebab, sejarah kedua negara tersebut saat terserang wabah korupsi sangat berbeda.