Bukti nyata ketidakpedulian pejabat-pejabat di pemerintahan
pusat dan daerah di Indonesia adalah kota-kota di pusat maupun
daerah-daerah tidak memiliki jaringan transportasi massal.
Mereka tidak memikirkan menjalin kerjasama dengan
perusahaan-perusahaan transportasi massal asing apakah dari RRC,
Korsel dan lainnya untuk sungguh-sungguh membangun sistem transportasi
sangat penting dan vital tersebut.
Padahal Indonesia memiliki pulau-pulau utama sangat panjang dan
luas seperti Sumatra, Kalimantan, Jawa dll yang samasekali tidak
memiliki jaringan transportasi massal. Mobil dan sepeda motor sangat
naif akhirnya menjadi angkutan pilihan satu-satunya. Sungguh besar dana yang dikeluarkan pemerintah pusat dan negara untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar.
Sungguh memprihatinkan dan merepotkan setiap tahun jalan-jalan
highway (jalan tol) terpaksa dibangun terus tetapi ironis lalulintas
kota-kotanya tetap sangat macet selain pembangunan itu hanya menguntungkan perusahaan pemilik highways.
Sungguh kotor udara di kota-kota itu di Indonesia
akibat polusi dari sisa pembakaran solar dan bensin bertimbal dari
puluhan juta kendaraan.
Negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand cerdas.
Mereka sudah lama memiliki MRT misalnya dan kereta listrik tepat waktu
cepat aman dan nyaman. Jangan anda bicara tentang negara-negara muncul
seperti RRC lagi. Terlalu jauh untuk membanding.
Lihat saja Singapura atau Malaysia : Indonesia sudah jauh tertinggal.
Thailand bahkan sebentar lagi memiliki kereta super cepat, kereta
listrik peluru. Indonesia baru akan memiliki subway yang akan mungkin
akan jadi mulai dibangun 2012. Itupun hanya beberapa kilometer. Bukan
jaringan subway atau MRT seluruh Jakarta misalnya.
Itulah bukti sebuah masalah pelik akibat mafia hukum/mafia
kekuasaan dari ketidakpedulian pejabat-pejabat pemerintahan pusat dan
daerah di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar