Kamis, 31 Mei 2012

SBY Utamakan 'Plesiran' Daripada Pancasila

Pada peringatan Hari Lahir Pancasila, tidak terlihat Presiden SBY, sebagai gantinya Wakil Presiden Boediono pun diutus hadir di puncak acara yang diadakan di gedung MPR. Koordinator investigasi dan advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi mengkritik keras ketidakhadiran SBY tersebut.

Diketahui memang SBY sedang melakukan lawatan ke luar negeri, yakni ke Bangkok, Thailand, sehingga tidak bisa hadir di puncak peringatan Hari Lahir Pancasila.

"Sangat ironi memang Presiden SBY ini, baru kemarin mencanangkan gerakan penghematan energi, tapi gerakan penghematan energi langsung dilanggar sendiri oleh Presiden dengan melakukan pemborosan energi sendiri, dengan melakukan perjalanan ke luar negeri. Tabiat kelakuan Presiden ini memang tidak pernah konsisten untuk mendorong kebijakannya sendiri," kata Uchok dalam siaran persnya

Menurut Uchok, dengan hal ini dilihat dari keberangkatan Presiden ke Bangkok, dimana SBY tengah mengejar target untuk menghabiskan anggaran perjalanan 'plesiran Presiden', untuk setiap tahun selalu akan ada anggaran sebesar Rp.183 miliar.

"Padahal, kalau hari ini Presiden SBY mengikuti hari Pancasila akan lebih bermakna daripada ke Bangkok, dan aloklasi anggaran perjalanan dinas, tentu bisa lebih dihemat," jelasnya.

Dengan tidak hadirnya Presiden SBY pada hari Pancasila memperlihatkan hari Kelahiran Pancasila tidak begitu penting bagi Presiden.

"Kalau memang begitu penting Pancasila bagi SBY, seharusnya dia hadir pada hari Kelahiran Pancasila ini. Dan seharusnya yang berangkat ke Bangkok itu adalah wakil Presiden Boediono," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar