Pada peringatan Hari Lahir Pancasila, tidak terlihat Presiden SBY,
sebagai gantinya Wakil Presiden Boediono pun diutus hadir di puncak
acara yang diadakan di gedung MPR. Koordinator investigasi dan advokasi
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi
mengkritik keras ketidakhadiran SBY tersebut.
Diketahui memang SBY
sedang melakukan lawatan ke luar negeri, yakni ke Bangkok, Thailand,
sehingga tidak bisa hadir di puncak peringatan Hari Lahir Pancasila.
"Sangat
ironi memang Presiden SBY ini, baru kemarin mencanangkan gerakan
penghematan energi, tapi gerakan penghematan energi langsung dilanggar
sendiri oleh Presiden dengan melakukan pemborosan energi sendiri, dengan
melakukan perjalanan ke luar negeri. Tabiat kelakuan Presiden ini
memang tidak pernah konsisten untuk mendorong kebijakannya sendiri,"
kata Uchok dalam siaran persnya
Menurut
Uchok, dengan hal ini dilihat dari keberangkatan Presiden ke Bangkok,
dimana SBY tengah mengejar target untuk menghabiskan anggaran perjalanan
'plesiran Presiden', untuk setiap tahun selalu akan ada anggaran
sebesar Rp.183 miliar.
"Padahal, kalau hari ini Presiden SBY
mengikuti hari Pancasila akan lebih bermakna daripada ke Bangkok, dan
aloklasi anggaran perjalanan dinas, tentu bisa lebih dihemat," jelasnya.
Dengan
tidak hadirnya Presiden SBY pada hari Pancasila memperlihatkan hari
Kelahiran Pancasila tidak begitu penting bagi Presiden.
"Kalau memang begitu penting Pancasila bagi SBY, seharusnya dia hadir
pada hari Kelahiran Pancasila ini. Dan seharusnya yang berangkat ke
Bangkok itu adalah wakil Presiden Boediono," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar